Sistem Pengawasan Yang Efektif Di Perkebunan Kelapa Sawit

kebun sawit

Indonesia Merupakan salah satu penghasil komoditas kelapa sawit terbesar di dunia. kebutuhan buah kelapa sawit meningkat tajam seiring dengan meningkatnya kebutuhan CPO dunia, seperti yang terjadi beberapa bulan terakhir ini.

Ditinjau dari sudut ini, peluang perkebunan kelapa sawit dan industri pengolahan kelapa sawit (PKS) masih sangat prospek, baik untuk memenuhi pasar dalam negeri maupun luar negeri.

mengelola bisnis kebun sawit yang luasnya sudah mencapai ribuan hektar bahkan mencapai ratusan ribu ha bukan hal yang mudah. Apalagi lokasi kebun yang terpencar-pencar. Di sinilah peranan pengawasan (control) menjadi sangat penting. pengawasan mutlak untuk dilaksanakan karena dengan demikian sektor perkebunan baru menghasilkan produk yang efisien.

Pengawasan pada dasarnya bertujuan untuk menghindari adanya kemungkinan penyelewengan atau penyimpangan atas tujuan yang akan dicapai. Melalui pengawasan diharapkan dapat membantu terlaksananya kebijakan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan yang telah di rencanakan secara efektif dan efisien. Bahkan, melalui pengawasan tercipta suatu aktivitas yang berkaitan erat dengan penentuan atau evaluasi mengenai sejauh mana pelaksanaan kerja sudah dilaksanakan. pengawasan juga dapat mendeteksi sejauh mana kebijakan pimpinan dijalankan dan sampai sejauh mana penyimpangan yang terjadi dalam pelaksanaan kerja tersebut.

pengawasan dapat juga diartikan sebagai satu proses untuk menetapkan, pekerjaan apa yang sudah dilaksanakan, menilainya danĀ  bila perlu mengoreksinya agar pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana semula.

pengawasan merupakan bagian dari fungsi manajemen. pengawasan dianggap sebagai bentuk pemeriksaan atau pengontrolan dari pihak yang lebih atas kepada pihak di bawahnya. Dalam ilmu manajemen, pengawasan ditempatkan sebagai tahapan terakhir dari fungsi manajemen.

perkebunan kelapa sawit bertujuan menghasilkan TBS yang memenuhi standar, baik kualitas maupun jumlahnya dengan biaya yang efisien. Untuk menghasilkan TBS diperlukan tenaga kerja, bahan material, mesin-mesin, kendaraan, alat berat, perlengkapan, dan tentu saja dibutuhkan dana yang tidak sedikit. Bidang yang perlu mendapat pengawasan adalah penggunaan tenaga kerja, penggunaan bahan material. penggunaan mesin-mesin, perlengkapan, kendaraan, dan alat berat, dan bidang keuangan. Sedangkan produk yang perlu diawasi adalah hasil dari kegiatan tersebut misalnya kegiatan panen berupa TBS, kegiatan pembibitan berupa jumlah bibit yang dihasilkan, kegiatan penanaman berupa hektar yang tertanam (jumlah pokok yang ditanam), kegiatan pemeliharaan berupa hasilnya terhadap tanaman, kegiatan pembukaan lahan berupa lahan yang dibuka baik kualitas maupun kuantitas. selain itu yang tidak kalah penting untuk diawasi adalah penggunaan dan keberadaan aktiva (assets) perusahaan termasuk infrastrukturnya.

pengawasan di kebun di samping dilakukan oleh atasan masing-masing juga dilakukan oleh manajer kebun, personel terkait dari kantor wilayah (Regional Office), kantor pusat (Head Office), maupun pihak yang tidak terlibat langsung dalam opersaional kebun seperti internal audit atau staf ahli.

 

Sumber : Buku Cara Cerdas Mengelola Perkebunan Kelapa Sawit

Oleh: Maruli Pardamean, Qid, CRMP

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *