Suap atau penyuapan (bribery) adalah tindakan memberikan uang atau barang lain dengan maksud untuk mempengaruhi tindakan seseorang dalam posisi kekuasaan. Ini dapat terjadi dalam berbagai jenis organisasi, mulai dari pemerintah hingga perusahaan swasta. Penyuapan dapat merugikan organisasi dan individu yang terlibat, serta dapat merusak reputasi dan menyebabkan kerugian finansial.
Penyuapan dapat terjadi dalam berbagai bentuk, termasuk uang tunai, barang mewah, layanan, atau jasa. Ini dapat dilakukan oleh individu atau organisasi, dan dapat diterima oleh individu atau organisasi lain. Penyuapan juga dapat terjadi di tingkat lokal, nasional, atau internasional.
Penyuapan dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan bagi organisasi dan individu yang terlibat. Organisasi yang menerima suap dapat kehilangan kepercayaan masyarakat dan klien, serta mengalami kerugian finansial. Individu yang menerima suap dapat kehilangan pekerjaan dan reputasi, serta dapat dihukum oleh hukum.
Untuk mengatasi masalah penyuapan ini, organisasi ataupun perusahaan dapat menerapkan sistem manajemen anti penyuapan SMAP/ABMS melalui ISO 37001 untuk memastikan komitmen dan kapabilitas mereka dalam mencegah penyuapan.
ISO 37001 adalah standar internasional untuk sistem manajemen anti penyuapan. Standar ini dikembangkan oleh International Organization for Standardization (ISO) dan pertama kali diterbitkan pada tahun 2016. Standar ini memberikan kerangka kerja bagi organisasi dari semua ukuran dan jenis untuk menerapkan, memelihara, dan terus menerus meningkatkan sistem manajemen anti penyuapan untuk mencegah, mendeteksi, dan menangani penyuapan.
ISO 37001 menguraikan persyaratan untuk sistem manajemen anti penyuapan, termasuk pengembangan kebijakan dan prosedur tertulis, penunjukan perwakilan manajemen senior dengan tanggung jawab atas sistem, analisis risiko, due diligence untuk pihak ketiga, dan pemantauan dan review berkelanjutan. Organisasi dapat diuji dan diketahui sesuai dengan standar oleh badan sertifikasi pihak ketiga yang diakui.
Memiliki sertifikasi ISO 37001 dapat menunjukkan kepada pihak eksternal bahwa organisasi memiliki komitmen dan kapabilitas untuk mencegah penyuapan, dan juga dapat membantu untuk mengurangi risiko reputasi, keuangan, dan hukum yang datang dengan penyuapan.
Beberapa contoh dari organisasi yang telah menerapkan sistem manajemen anti penyuapan sesuai dengan standar ISO 37001 meliputi:
- Perusahaan minyak dan gas: Sebuah perusahaan minyak dan gas besar di Asia telah menerapkan sistem manajemen anti penyuapan yang sesuai dengan standar ISO 37001 dan berhasil mendapatkan sertifikasi. Sistem tersebut meliputi program pelatihan, prosedur pengaduan, dan mekanisme investigasi yang kuat untuk mengidentifikasi dan menangani potensi dugaan penyuapan.
- Perusahaan konstruksi: Sebuah perusahaan konstruksi di Eropa telah menerapkan sistem manajemen anti penyuapan yang sesuai dengan standar ISO 37001. Mereka melakukan riset risiko dan due diligence pada pihak ketiga, serta memiliki mekanisme yang kuat untuk melaporkan dan menyelidiki dugaan penyuapan.
- Perusahaan konsultasi: Sebuah perusahaan konsultasi di Amerika Utara telah menerapkan sistem manajemen anti penyuapan yang sesuai dengan standar ISO 37001. Mereka mengadakan pelatihan bagi karyawan dan klien, serta memiliki prosedur yang ketat untuk mengidentifikasi dan menangani potensi dugaan penyuapan.
Itu hanya beberapa contoh dari banyak organisasi yang telah menerapkan sistem manajemen anti penyuapan yang sesuai dengan standar ISO 37001. Ada banyak organisasi lain dari berbagai industri yang telah mengimplementasikan sistem tersebut dan berhasil meningkatkan komitmen dan kapabilitas mereka dalam mencegah penyuapan.