Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2020

1. Ukuran dan tingkat olahan

a. Kayu olahan dalam bentuk S4S (surfaced four side) yang termasuk  HS.4407:

Produk kayu olahan yang diratakan keempat sisinya sehingga  permukaannya menjadi rata dan halus.

– berasal dari kayu merbau dengan ketentuan luas penampang tidak lebih  dari 10.000 mm2.

– berasal dari selain kayu merbau dengan ketentuan luas penampang  tidak lebih dari 4.000 mm2.

b. Kayu olahan dalam bentuk E2E atau E4E yang termasuk HS.4409:

Produk kayu olahan turunan dari S4S yang diberi sudut lengkung pada 2 (dua) sudut (E2E) atau 4 (empat) sudut (E4E) dengan ketentuan sudut lengkung minimal 3 mm (R3).

– berasal dari kayu merbau dengan ketentuan luas penampang tidak lebih dari 10.000 mm2.

– berasal dari selain kayu merbau dengan ketentuan luas penampang tidak lebih dari 4.000 mm2.

c. Finger Jointed yang termasuk HS.4407:

Produk kayu olahan yang dihasilkan dengan menyambung kayu gergajian yang telah dikeringkan dan diketam keempat sisinya setelah proses finger jointed dengan ketentuan panjang setiap keping yang disambungkan tidak lebih dari 1.000 mm.

d. Decorative Profile yang termasuk HS.4409:

Produk kayu olahan yang dihasilkan dengan membentuk kayu dengan mesin moulder, sedemikian rupa sehingga menampilkan fungsi keindahan (fungsi decorative) dan langsung dapat digunakan tanpa merubah bentuk, kecuali memotongnya sesuai ukuran panjang yang diperlukan, dengan ketentuan sebagai berikut :

1) Ukuran luas penampang tidak lebih dari 12.750 mm2;

2) Untuk Decorative Profile Muka lebar :

– decorative sekurang-kurangnya setengah (1/2) muka lebar pada satu sisi;

– tebal tidak lebih dari 25 mm, kedalaman decorative sekurangkurangnya 3 mm;

– tebal lebih dari 25 mm s/d 50 mm, kedalaman decorative sekurang kurangnya 6 mm;

– tebal lebih dari 50 mm, kedalaman decorative sekurang-kurangnya 10 mm.

3) Untuk Decorative Profile Muka tebal :

decorative sekurang-kurangnya setengah (1/2) muka tebal pada satu sisi;

– lebar tidak lebih dari 50 mm, kedalaman decorative sekurang kurangnya 3 mm;

– lebar lebih dari 50 mm s/d 80 mm, kedalaman decorative sekurang kurangnya 6 mm;

– lebar lebih dari 80 mm s/d 100 mm, kedalaman decorative sekurang-kurangnya 15 mm;

– lebar lebih dari 100 mm, kedalaman decorative sekurang-kurangnya 20 mm.

Untuk Decorative Profile dengan ukuran luas penampang kurang dari 1.000 mm2 tidak terkena ketentuan ukuran dan kedalaman decorativenya. Bila terdapat profil pada 2 (dua) sisi maka kedalaman profile merupakan penjumlahan dari 2 (dua) sisi tersebut.

e. Kayu Profile untuk Kusen Pintu (Door Jamb) atau Kusen Jendela (Window Jamb) yang termasuk HS.4409 : Dengan ketentuan luas penampang tidak lebih dari 7.200 mm2.

f. Kayu Profile untuk Rangka Pintu (Door Frame) atau Rangka Jendela (Window Frame) yang termasuk HS.4409: Dengan ketentuan sebagai berikut :

– tebal tidak lebih dari 40 mm;

– luas penampang tidak lebih dari 6.600 mm2.

g. Wall Panel yang termasuk HS.4409:

Mempunyai ukuran tebal tidak lebih dari 20 mm dengan luas penampang tidak lebih dari 4.000 mm2 dalam bentuk lidah dan alur (tongue and groove), alur dan alur (groove and groove) atau shiplap, dengan ketentuan sebagai berikut:

– lebar tidak lebih dari 50 mm mempunyai dalam alur dan tinggi lidah atau shiplap sekurang-kurangnya 2 mm;

– lebar lebih dari 50 mm s/d 100 mm mempunyai dalam alur dan tinggi lidah atau shiplap sekurang-kurangnya 3 mm;

– lebar lebih dari 100 mm mempunyai dalam alur dan tinggi lidah atau shiplap sekurang-kurangnya 5 mm.

h. Flooring yang termasuk HS.4409:

Mempunyai ukuran tebal tidak lebih dari 35 mm dengan luas penampang tidak lebih dari 7.000 mm2 dalam bentuk lidah dan alur (tongue and groove), alur dan alur (groove and groove) atau shiplap, dengan ketentuan sebagai berikut:

– lebar tidak lebih dari 50 mm mempunyai dalam alur dan tinggi lidah atau shiplap sekurang-kurangnya 2 mm;

– lebar lebih dari 50 mm s/d 100 mm mempunyai dalam alur dan tinggi lidah atau shiplap sekurang-kurangnya 3 mm;

– lebar lebih dari 100 mm mempunyai dalam alur dan tinggi lidah atau shiplap sekurang-kurangnya 5 mm.

i. Decking yang termasuk HS.4409:

Mempunyai ukuran tebal tidak lebih dari 45 mm dan luas penampang tidak lebih dari 9.000 mm2, dengan ketentuan:

– dari jenis kayu merbau, keruing, kempas, bangkirai, kapur, ulin dan balau;

– tebal tidak lebih dari 20 mm mempunyai dalam reeded/ groove pada sisi lebar sekurang-kurangnya 1,5 mm;

– tebal lebih dari 20 mm s/d 35 mm mempunyai dalam reeded/ groove pada sisi lebar sekurang-kurangnya 3 mm;

tebal lebih dari 35 mm s/d 45 mm mempunyai dalam reeded/ groove pada sisi lebar sekurang-kurangnya 5 mm.

Bila terdapat reeded/ groove pada 2 (dua) sisi maka kedalaman reeded/ groove merupakan penjumlahan dari 2 (dua) sisi tersebut. Sekurang-kurangnya setengah permukaan lebar harus diberi reeded atau diberi 2 (dua) groove dengan jarak yang proporsional pada sepanjang kayunya.

j. Flooring untuk Truck, Container, Ship Deck dan Wagon yang termasuk HS.4409:

Dalam bentuk lidah dan alur (tongue and groove) atau shiplap, dengan ketentuan sebagai berikut:

– dari jenis kayu merbau, keruing, kempas dan bangkirai;

– tebal tidak lebih dari 50 mm;

– luas penampang tidak lebih dari 12.000 mm2;

– dalam alur dan tinggi lidah dan kedalaman shiplap sekurang kurangnya 5 mm.

Khusus pole, main sill, cross sill dan truck body harus disertai dengan gambar yang memuat spesifikasi teknis secara lengkap (gambar set
terpasang) dan harus diekspor bersamaan dengan flooringnya.

k. Elemen bangunan dari kayu yang merupakan unit kesatuan dari bangunan (H S.4418):

Harus dalam bentuk set elemen bangunan disertai gambar yang memuat spesifikasi teknis secara lengkap tanpa merubah bentuk dan memotongnya.

l. Bangunan Prefabrikasi dari kayu (HS.9406):

Harus dalam bentuk set bangunan prefabrikasi disertai dengan gambar yang memuat spesifikasi teknis secara lengkap tanpa merubah bentuk dan memotongnya.

m. Post dan Beam yang termasuk HS.4409:

Produk kayu olahan dalam bentuk E4E dan diberi reeded/ groove, dengan ketentuan sebagai berikut:

– luas penampang tidak lebih dari 4.500 mm2 mempunyai reeded /groove pada 2 (dua) sisinya, dengan kedalaman pada masing-masing sisi sekurang-kurangnya 2 mm;

– luas penampang tidak lebih dari 8.100 mm2 mempunyai reeded /groove pada 4 (empat) sisinya, dengan kedalaman pada masing-masing sisi sekurang-kurangnya 2 mm;

– luas penampang diatas 8.100 mm2 sampai dengan 14.400 mm2 mempunyai reeded/ groove pada 4 (empat) sisinya, dengan kedalaman pada masing-masing sisi sekurang-kurangnya 4 mm.

n. Window Board yang termasuk HS.4409

Dengan ketentuan sebagai berikut:

– salah satu sisi tebal diberi bentukan profile bullnose (lengkung setengah lingkaran);

– mempunyai ukuran tebal tidak lebih dan 30 mm;

– luas penampang tidak lebih dan 7.800 mm2.

Sumber:

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 15 TAHUN 2020

TENTANG

KETENTUAN EKSPOR PRODUK INDUSTRI KEHUTANAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA,

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *